Total Tayangan Halaman

Kamis, 10 November 2011

BELAJAR BERBASIS ANEKA SUMBER (BEBAS)

A.      Pengertian Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS)

Sebelum masuk ke pengertian Belajar berbasis aneka sumber tersebut, ada baiknya kita pahami dahulu pengertian Sumber Belajar itu sendiri.
Menurut AECT, Sumber belajar meliputi semua yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun gabungan. Sumber belajar meliputi Pesan, Orang, Bahan, Peralatan, teknik dan tata tempat.
Sumber belajar dibagi dua, yaitu :
1.    Sumber belajar yang direncanakan, sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memfasilitasi belajar yang terarah dan bersifat formal.
2.    Sumber belajar karena dimanfaatkan, yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, diaplikasikan dan digunakan untuk keperluan belajar.
Menurut Seel & Richey (1994) Sumber Belajar adalah manifestasi fisik dari teknologi –perangkat keras, perangkat lunak, dan bahan pembelajaran. Manifestasi fisik teknologi dapat dikategorikan dalam 4 jenis teknologi yaitu :
1.    Teknologi Cetak
Cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperti buku-buku dan  bahan visual yang statis, terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis.
2.    Teknologi Audiovisual
Cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyampaikan pesan-pesan audio dan visual.
3.    Teknologi Berbasis Komputer
Cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor.
4.    Teknologi Terpadu
Cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan computer.

Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS)
BEBAS atau aslinya dikenal dengan istilah Resources-based Learning merupakan salah satu strategi penerapan pradigma konstruktifism. Dalam paradigma pendidikan tradisional, guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar. Dalam paradigma pendidikan modern, tidak lagi demikian. Siswa dapat belajar dari berbagai sumber lain tidak hanya guru. Apalagi dalam era informasi saat ini, informasi tersedia dimana-mana dalam berbagai bentuk dan jenis mulai dari bentuk cetak, non-cetak, bahkan sumber belajar dari manusia itu sendiri. Siswa atau mahasiswa dari universitas XYZ katakanlah dapat belajar tentang konsep teknologi pendidikan dengan saya yang bukan dosen di universitas tersebut via internet (chatting, email, dll). Masalahnya adalah bagaimana seorang guru atau dosen dapat mengemas aneka sumber belajar itu menjadi suatu bagian yang terintegrasi dari strategi pembelajaran yang dia lakukan. Menantang, dan menuntut kreatifitas dan persiapan yang matang tentunya.
Coba kita lihat salah satu definisinya:

Resource-Based Learning is the instructional strategy where students construct meaning through interaction with a wide range of print, non-print and human resources. (http://www.centralischool.ca/~bestpractice/resource/index.html)

Secara jelas dikatakan bahwa BEBAS adalah strategi pembelajaran dimana siswa membangun pemahamannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar baik cetak, non-cetak, maupun orang. Jadi, BEBAS sangat terkait erat dengan pendekatan konstruktifistik, metode belajar peemcahan masalah (problem-based learning, inquiry learning, atau pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). BEBAS mendorong siswa meningkatkan literasi informasi, meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam era informasi/global saat ini. Disamping itu BEBAS lebih berpusat pada siswa (student-centered learning) yang memungkinkan siswa dapat menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri, dimana guru lebih berperan sebagai fasilitator dan manajer pembelajaran.

A.  Cara Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS)

Beberapa cara yang dapat digunakan bila metode belajar terbuka, Belajar jarak jauh, atau belajar fleksibel diterapkan dengan menggunakan sumber belajar.beberapa cara tersebut diantaranya ialah:
1.    Pre Course Study
Berkaitan dengan kemampuan peserta didik untu menggunakan sumber belajar sebelum mengikuti pelatihan, yang dapat didesain untuk memperhitungkan kemampuan dasar yang harus dimiliki
2.    Post – course revision and refresher
Sumber belajar dapat digunakan berulang kali oleh mereka yang ingin memperdalam bahan pembelajaran bagi dirinya sendiri.
3.    Replacement of training courses
Pada kasus tertentu ada paket bahan belajar yang dapat menggantikan kebutuhan pelatih untuk materi tertentu.hal ini tidak dapat diterapkan untuk materi seprti keterampilan presentasi dan wawancara dimana kegiatan praktek dibutuhkan.
4.    Supplement to course work
Gagasan yang muncul adalah bila pembelajaran dilakukan dirumah mennggunakan paket pembelajaran terbuka yang seringkali membutuhkan sumber-sumber belajar pelengkap lainnya.
5.    Creating of new modular courses
Bersama dengan organisasi pelanggan, menyediakan bahan-bahan belajar yang sifatnya unik untuk kebutuhan organisasi dalam bentuk sumber belajar seperti bahan cetak, video, audio, dll.
6.    Initiation of individual effort
Bila sumber-sumber belajar disediakan dalam suatu organisasi dan bila diciptakan budaya dan suasana yang benar, seseorang akan menggunakan kesempatan belajar tersebut tanpa dorongan dari orang lain.

B.        Implementasi Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS)

Dalam era kontemporer, orang tidak bisa menghindari kenyataan bahwa perkembangan teknologi semakin terasa dampaknya dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.Bagaimana teknologi dapat berperan dalam pendidikan sehingga memberikan peluang bagi pebelajar untuk memanfaatkannya sebagai sumber belajar, perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1.    Proses Pendidikan berpusat pada Siswa / Mahasiswa
Pada dasarnya siswa memiliki dua segi mental, yang satu bersal dari kepala (head) yang cirinya kognitif seperti IQ, dan lainnya beraasal dari sanubari (heart) yaitu dimensi emosional (segi afektif).dalam pendekatannya ini dosen/guru sebagai pembimbing, melatih, memotivasi, memfasilitasi agar siswa/mahasiswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.mahasiswa/ siswa bekerja secara individual atau kelompok dalam memecahakn masalah, berkomunikasi dan berbagi informasi.
2.    Perananan Institusi Pendidikan “Elektronik”
Ialah infrastruktur jaringan multimedia internal yang memperbolehkan institusi lain untuk mengakses, menciptakan, dan member pelayanan multimedia pendidikan dalam aneka macam format dan aneka macam cara.konfigurasi teknis sebuah institusi pendidikan “elektronik” memiliki fungsi produksi, broker, dan manajemen berbagai input yang berupa audio, program, maupun video.
3.    Prinsip Pedagogi dan Desain Penilaian Antar Budaya

Sumber pembelajaran utama diseluruh dunia berada dalam arena pendidikan tanpa batas yang dapat dipenuhi melalui world wide web, yang mempunyai kapasitas mencapai pemirsa yang luas, bila dimanfaatkan sebagai sumber belajar perlu memperhatikan prinsip pedagogi.tujuan pembelajaran online adalah menjamin bahwa pedagogi dan kurikulum bersifat fleksibel, dapat menyesuaikan diri dan relevan bagi siswa dari berbagai latar belakang, sehingga aspek pedagogi bersifat mendukung kebutuhan antarbudaya. 

Source : Kelompok 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar