Pemanfaatan Blog Dalam Belajar Dan Pembelajaran
Perkembangan TIK kel1
Online Learning
Integrasi Tik Dalam Belajar Dan Pembelajaran
KELOMPOK 3 Knowledge Society
Usaha pemanfaatan TIK
Blog ini adalah salah satu dari banyak sumber yang akan membahas tentang Korea dan hal-hal yang berkaitan dengan Korea. Blog ini juga memberikan info-info lain yang dibutuhkan oleh pembaca. So, Stay n Enjoy the Information in yunaykoplak.blogspot.com
Total Tayangan Halaman
Kamis, 10 November 2011
BELAJAR BERBASIS ANEKA SUMBER (BEBAS)
A. Pengertian Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS)
Sebelum masuk ke pengertian Belajar berbasis aneka sumber tersebut, ada baiknya kita pahami dahulu pengertian Sumber Belajar itu sendiri.
Menurut AECT, Sumber belajar meliputi semua yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun gabungan. Sumber belajar meliputi Pesan, Orang, Bahan, Peralatan, teknik dan tata tempat.
Sumber belajar dibagi dua, yaitu :
1. Sumber belajar yang direncanakan, sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memfasilitasi belajar yang terarah dan bersifat formal.
2. Sumber belajar karena dimanfaatkan, yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, diaplikasikan dan digunakan untuk keperluan belajar.
Menurut Seel & Richey (1994) Sumber Belajar adalah manifestasi fisik dari teknologi –perangkat keras, perangkat lunak, dan bahan pembelajaran. Manifestasi fisik teknologi dapat dikategorikan dalam 4 jenis teknologi yaitu :
1. Teknologi Cetak
Cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperti buku-buku dan bahan visual yang statis, terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis.
2. Teknologi Audiovisual
Cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyampaikan pesan-pesan audio dan visual.
3. Teknologi Berbasis Komputer
Cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor.
4. Teknologi Terpadu
Cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan computer.
Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS)
BEBAS atau aslinya dikenal dengan istilah Resources-based Learning merupakan salah satu strategi penerapan pradigma konstruktifism. Dalam paradigma pendidikan tradisional, guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar. Dalam paradigma pendidikan modern, tidak lagi demikian. Siswa dapat belajar dari berbagai sumber lain tidak hanya guru. Apalagi dalam era informasi saat ini, informasi tersedia dimana-mana dalam berbagai bentuk dan jenis mulai dari bentuk cetak, non-cetak, bahkan sumber belajar dari manusia itu sendiri. Siswa atau mahasiswa dari universitas XYZ katakanlah dapat belajar tentang konsep teknologi pendidikan dengan saya yang bukan dosen di universitas tersebut via internet (chatting, email, dll). Masalahnya adalah bagaimana seorang guru atau dosen dapat mengemas aneka sumber belajar itu menjadi suatu bagian yang terintegrasi dari strategi pembelajaran yang dia lakukan. Menantang, dan menuntut kreatifitas dan persiapan yang matang tentunya.
Coba kita lihat salah satu definisinya:
Resource-Based Learning is the instructional strategy where students construct meaning through interaction with a wide range of print, non-print and human resources. (http://www.centralischool.ca/~bestpractice/resource/index.html)
Secara jelas dikatakan bahwa BEBAS adalah strategi pembelajaran dimana siswa membangun pemahamannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar baik cetak, non-cetak, maupun orang. Jadi, BEBAS sangat terkait erat dengan pendekatan konstruktifistik, metode belajar peemcahan masalah (problem-based learning, inquiry learning, atau pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). BEBAS mendorong siswa meningkatkan literasi informasi, meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam era informasi/global saat ini. Disamping itu BEBAS lebih berpusat pada siswa (student-centered learning) yang memungkinkan siswa dapat menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri, dimana guru lebih berperan sebagai fasilitator dan manajer pembelajaran.
A. Cara Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS)
Beberapa cara yang dapat digunakan bila metode belajar terbuka, Belajar jarak jauh, atau belajar fleksibel diterapkan dengan menggunakan sumber belajar.beberapa cara tersebut diantaranya ialah:
1. Pre Course Study
Berkaitan dengan kemampuan peserta didik untu menggunakan sumber belajar sebelum mengikuti pelatihan, yang dapat didesain untuk memperhitungkan kemampuan dasar yang harus dimiliki
2. Post – course revision and refresher
Sumber belajar dapat digunakan berulang kali oleh mereka yang ingin memperdalam bahan pembelajaran bagi dirinya sendiri.
3. Replacement of training courses
Pada kasus tertentu ada paket bahan belajar yang dapat menggantikan kebutuhan pelatih untuk materi tertentu.hal ini tidak dapat diterapkan untuk materi seprti keterampilan presentasi dan wawancara dimana kegiatan praktek dibutuhkan.
4. Supplement to course work
Gagasan yang muncul adalah bila pembelajaran dilakukan dirumah mennggunakan paket pembelajaran terbuka yang seringkali membutuhkan sumber-sumber belajar pelengkap lainnya.
5. Creating of new modular courses
Bersama dengan organisasi pelanggan, menyediakan bahan-bahan belajar yang sifatnya unik untuk kebutuhan organisasi dalam bentuk sumber belajar seperti bahan cetak, video, audio, dll.
6. Initiation of individual effort
Bila sumber-sumber belajar disediakan dalam suatu organisasi dan bila diciptakan budaya dan suasana yang benar, seseorang akan menggunakan kesempatan belajar tersebut tanpa dorongan dari orang lain.
B. Implementasi Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS)
Dalam era kontemporer, orang tidak bisa menghindari kenyataan bahwa perkembangan teknologi semakin terasa dampaknya dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.Bagaimana teknologi dapat berperan dalam pendidikan sehingga memberikan peluang bagi pebelajar untuk memanfaatkannya sebagai sumber belajar, perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1. Proses Pendidikan berpusat pada Siswa / Mahasiswa
Pada dasarnya siswa memiliki dua segi mental, yang satu bersal dari kepala (head) yang cirinya kognitif seperti IQ, dan lainnya beraasal dari sanubari (heart) yaitu dimensi emosional (segi afektif).dalam pendekatannya ini dosen/guru sebagai pembimbing, melatih, memotivasi, memfasilitasi agar siswa/mahasiswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.mahasiswa/ siswa bekerja secara individual atau kelompok dalam memecahakn masalah, berkomunikasi dan berbagi informasi.
2. Perananan Institusi Pendidikan “Elektronik”
Ialah infrastruktur jaringan multimedia internal yang memperbolehkan institusi lain untuk mengakses, menciptakan, dan member pelayanan multimedia pendidikan dalam aneka macam format dan aneka macam cara.konfigurasi teknis sebuah institusi pendidikan “elektronik” memiliki fungsi produksi, broker, dan manajemen berbagai input yang berupa audio, program, maupun video.
3. Prinsip Pedagogi dan Desain Penilaian Antar Budaya
Sumber pembelajaran utama diseluruh dunia berada dalam arena pendidikan tanpa batas yang dapat dipenuhi melalui world wide web, yang mempunyai kapasitas mencapai pemirsa yang luas, bila dimanfaatkan sebagai sumber belajar perlu memperhatikan prinsip pedagogi.tujuan pembelajaran online adalah menjamin bahwa pedagogi dan kurikulum bersifat fleksibel, dapat menyesuaikan diri dan relevan bagi siswa dari berbagai latar belakang, sehingga aspek pedagogi bersifat mendukung kebutuhan antarbudaya.
Source : Kelompok 7
PEMANFAATAN BLOG DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Pengertian Blog
Blog merupakan singkatan dari web-log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urutan terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
Blog awalnya hanya berupa situs pribadi yang memuat kumpulan link situs favorit pemiliknya dan cenderung hanya sebagai tempat diary online saja. Namun seiring popularitas dan daya tariknya kini blog sudah berkembang menjadi suatu sumber berita atau informasi alternatif. Hal ini dikarenakan kemudahan pembuatannya yang WYSWYG (what you see is what you get) yang berarti kita akan mendapatkan sesuatu dari apa yang kita lihat, tanpa perlu bahasa pemrograman yang rumit. Kemudahan layanan bantuan pembuatan dan variasi halaman blog termasuk penyebarannya melalui jasa social networking membuat blog semakin populer.
Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam,yaitu :
1. Catatan harian, berisi catatan pribadi atau pengalaman-pengalaman seseorang yang kemudian dituangkan kedalam tulisan diblog. Contohnya, Didikhanan’s blog.
2. Media publikasi dalam sebuah kampanye politik, digunakan untuk mempromosikan kepentingan suatu instansi atau partai. Contohnya blog kampanye Obama.
3. Program-program media dan perusahaan-perusahaan, digunakan untuk mempromosikan produk-produk dari suatu perusahaan. Contohnya ebsoft.web.id , blog yang isinya promosi produk software komputer.
4. Media pembelajaran, dimanfaatkan baik oleh pendidik, maupun peserta didik dalam belajar dan pembelajaran. Contonya fisikarudy.com. Berisi materi-materi fisika.
Saat ini blog tidak hanya di pakai oleh para siswa tingkat SMP,SMA maupun mahasiswa.Para guru juga tidak ketinggalan dalam membuat blog, hal ini dimungkinkan karena jasa pelatihan atau pengenalan blog pada berbagai kesempatan pelatihan IT atau internet pada guru. Para guru di Indonesia termasuk guru madrasah seharusnya dapat memaksimalkan penggunaan blog sebagai media alternatif penyampaian pengetahuan dan media pembelajaran online, untuk mengatasi masalah kurangnya jam pembelajaran konvensional di kelas. Bahkan konten materi blog yang bagus, informatif, inspiratif dan kaya sumber referensi serta bersifat tidak tertutup tersebut, tidak mustahil dapat diakses siapapun (bukan hanya diakses siswa dari sekolah tempat guru tersebut) dan itu artinya memungkinkan siapapun dapat berkontribusi positif serta memperkaya bahan pembelajaran, tidak hanya bagi siswa melainkan juga bagi guru itu sendiri. Dan itu sekaligus dapat menyebabkan nama blog dan pemilik blognya akan lebih dikenal luas di internet.
Metode-metode pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran
Pemanfaatkan blog dalam pembelajaran berarti menggunakan blog untuk kepentingan belajar dan pembelajaran. Beberapa metode pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran antara lain :
1. Metode 1, yaitu blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menuliskan materi belajar, tugas, maupun bahan diskusi di blognya, kemudian para muridnya bisa berdiskusi dan belajar bersama-sama di blog gurunya tersebut.
2. Metode 2, yaitu blog guru dan murid yang saling berinteraksi. Guru, yang harus memiliki blog, mengharuskan murid memiliki blog-nya masing-masing, sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Metode ini bisa memacu iklim kompetisi antar siswa, karena tentu saja para siswa ingin blognya menjadi yang terbaik.
3. Metode 3, yaitu komunitas blogger pemelajar. Ada sebuah blog sebagai pusat pembelajaran (blog dengan beberapa participant), dengan guru-guru dan siswa dari berbagai sekolah bisa tergabung dalam komunitas blogger pemelajar tersebut.
Beberapa blog guru yang telah menerapkan blog sebagai media pembelajaran :
2. http://fisikarudy.com/
3. http://history1978.wordpress.com/
4. http://andimanwno.wordpress.com/
Oleh karena itu jika ditinjau dari penyampaian informasi dan untuk menggerakkan afeksi (motivasi untuk belajar), blog dapat dianggap sebagai suatu media pembelajaran, sumber belajar dan sumber informasi riset yang murah dibandingkan dengan media lain. Dengan menggunakan blog para guru dapat memberikan bahan pengajaran, memberikan alternatif cara mengakses sumber-sumber informasi lain secara tanpa batas dan menawarkan sumber pengayaan bahan dari beragam informasi yang sedang berkembang secara cepat setiap harinya. Blog juga sekaligus berfungsi sebagai media interaksi dan berdiskusi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan guru lain, siswa dengan siswa lain dan seterusnya.
Manfaat Blog
- Blog melatih siswa dalam mengembangkan kreativitas menulis individu secara sistematis.
- Blog sebagai media penarik minat. Artinnya blog menarik seseorang untuk menuliskan pengalaman-pengalaman dan minatnya.
- Blog sebagai media menjaring network. Melalui blog, kita juga bisa menjalin jaringan network, terutama dengan orang-orang yang punya ketertarikan dan hobi yang sama. Dari situ kita bisa bertukar pengalaman dan informasi.
- Blog sebagai fungsi sosial. Artinya tulisan yang posting di blog adalah tulisan yang bernilai guna yang dapat bermanfaat bagi orang lain yang membacanya.
- Blog memberikan potensi untuk menjadi penulis yang handal. Karena sudah terbiasa menulis, pasti kemampuan merangkai kalimat si pengguna blog dalam menulis juga sudah terarah dengan baik.
- Blog juga bermanfaat sebagai media promosi produk/jasa tertentu. Contohnya promosi peralatan komputer.
- Blog dapat dijadikan media belajar alternatif seperti diskusi, forum dan lain-lain. Contohnya seperti guru/dosen yang menggunakan blog untuk kepentingan diskusi pelajaran/mata kuliah. Untuk kepentingan diskusi misalnya blog yang digunakan untuk mendiskusikan sebuah topik/konteks yang sedang hangat dibicarakan untuk kemudian dicari solusinya. Sedangkan forum contohnya seperti sharing atau konsultasi antara mahasiswa dengan dosen.
Source : Kelompok 6
Source : Kelompok 6
INTEGRASI TIK DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
INTEGRASI TIK DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Apa yang Dimaksud dengan Mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran?
Mari kita bandingkan dua kalimat berikut! ”Learning to Use ICTs vs Using ICTs to Learn”. Secara sederhana, mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran sama maknanya dengan menggunakan TIK untuk belajar (using ICTs to learn) sebagai lawan dari belajar menggunakan TIK (learning to use ICTs). Belajar menggunakan TIK mengandung makna bahwa TIK masih dijadikan sebagai obyek belajar atau mata pelajaran.
Sebenarnya, UNESCO mengklasifikasikan tahap penggunaan TIK
dalam pembelajaran kedalam empat tahap sebagai berikut:
- Tahap emerging : baru menyadari akan pentingnya TIK untuk pembelajaran dan belum berupaya untuk menerapkannya.
- Tahap applying, : satu langkah lebih maju dimana TIK telah dijadikan sebagai obyek untuk dipelajari (mata pelajaran).
- Pada tahap integrating : TIK telah diintegrasikan ke dalam kurikulum (pembelajaran).
- Tahap transforming : merupakan tahap yang paling ideal dimana TIK telah menjadi katalis bagi perubahan/evolusi pendidikan. TIK diaplikasikan secara penuh baik untuk proses pembelajaran (instructional purpose) maupun untuk administrasi
Apa yang terjadi dalam praktek pembelajaran di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, TIK masih dijadikan sebagai obyek atau mata pelajaran. Sebagian besar, TIK masih dijadikan sebagai obyek belajar atau mata pelajaran di sekolah-sekolah. Bahkan di tingkat perguruan tinggi atau akademi, banyak dibuka program studi yang berkaitan dengan TIK, seperti teknik informatika, manajemen informatika, teknik komputer, dan lain- lain.
Mengapa Pengintegrasian TIK ke dalam Proses Pembelajaran Penting?
Jawabannya sangat berkaitan erat dengan mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk siap memasuki era masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Tahun 2020 Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas (AFTA). Pada masa itu, masyarakat Indonesia harus memiliki ICT literacy yang mumpuni dan kemampuan menggunakannya untuk meningkatkan produktifitas (knowledge-based society). pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan ICT literacy membangun karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society) pada diri siswa, disamping dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran itu sendiri.
UNESCO (2002) menyatakan bahwa pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran memiliki tiga tujuan utama:
1) untuk membangun ”knowledge-based society habits” seperti kemampuan memecahkan masalah (problem solving), kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari, mengoleh/mengelola informasi, mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan mengkomunikasikannya kepada orang lain;
2) untuk mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy); dan
3) untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosespembelajaran.
Bagaimana Mengintegrasikan TIK ke dalam Proses Pembelajaran?
Dari sisi pendekatan, Fryer (2001) menyarankan dua pendekatan yang dapat dilakukan guru ketika merencanakan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK, yaitu:
· Pendekatan Topik (Theme-Centered Approach), Pada pendekatan ini, topik atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah:
1. menentukan topiK
2. menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
3. menentukan aktifitas pembelajaran dan software (seperti modul. LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
· Pendekatan Software (Software-centered Approach), menganut langkah yang sebaliknya. Langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi software (seperti bku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll) yang ada atau dimiliki terlebih dahulu. Kemudian menyesuaikan dengan topik dan tujuan pembelajaran yang relevan dengan software yang ada tersebut. Sebagai contoh, karena di sekolah hanya ada beberapa VCD atau mungkin CD- ROM tertentu yang relevan untuk suatu topik tertentu, maka guru merencanakan pengintegrasian software tersebut untuk mengajar hanya topic tertentu. Topik yang lain terpaksa dilaksanakan dengan cara konvensional.
Source : Kelompok 4
Source : Kelompok 4
MASYARAKAT BERPENGETAHUAN (KNOWLEDGE SOCIETY)
Menurut Drucker (1994), knowledge society adalah sebuah masyarakat dari berbagai organisasi dimana secara praktis setiap tugas tunggal akan dilakukan dalam dan melalui sebuah organisasi. Lebih lanjut Drucker menjelaskan Ciri-ciri masyarakat berpengetahuan adalah:
- Mempunyai kemampuan akademik
- Berpikir kritis
- Berorientasi kepada pemecahan masalah
- Mempunyai kemampuan untuk belajar meninggalkan pemikiran yang lama-lama dan belajar lagi untuk hal-hal yang baru
- Mempunyai keterampilan pengembangan individu dan sosial (termasuk kepercayaan diri, motivasi, komitmen terhadap nilai-nilai moral dan etika, pengertian secara luas akan masyarakat dan dunia).
Jadi secara konseptual, masyarakat berpengetahuan adalah suatu kelompok masyarakat dimana anggota masyarakatnya ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dengan menguasai keterampilan dasar yang diperlukan dan mempunyai akses informasi. Dari pengertian tentang masyarakat berpengetahuan tersebut dapat dipahami bahwa, ada beberapa hal penting yang mencirikan masyarakat berpengetahuan yaitu, 1) keterbukaan masyarakat terhadap akses informasi, 2) mengembangkan keterampilan dasar, dan 3) adanya partisipasi masyarakat. Keterbukaan masyarakat terhadap akses informasi memberikan modal awal bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, masyarakat tidak akan ketinggalan informasi dari kemjuan global yang terus berkembang. Keterampilan dasar (Skill) merupakan kompetensi pokok yang mesti terus ditingkatkan pada segenap masyarakat, mulai dari sejak usia dini bahkan sampai dewasa sekalipun. Dengan kemampuan dasar ini memungkinkan bagi masyarakat untuk dapat mengembangkan diri dan berkompetisi dalam persaingan global. Adanya partisipasi masyarakat akan memberikan penguatan pada suatu bangsa dalam membangun masyarakat berpengetahuan. Keikutsertaan masyarakat inilah yang nantinya akan memberikan dorongan internal individu untuk terus memberikan kontribusi dalam membangun masyarakat berpengetahuan.
B. PEMBAHASAN
1. Isu-Isu Dalam Membangun Masyarakat Berpengetahuan
Salah satu indikator dari maju dan berkembangnya suatu bangsa dapat dilihat dari sejauh mana pertumbuhan ekonomi suatu bangsa tersebut dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya. Negara yang kuat secara ekonomi, tentunya akan memberikan dampak positif terhadap kualitas rakyatnya. Dan sebaliknya, jika pertumbuhan ekonomi suatu bangsa rendah akan memberikan dampak negatif terhadap raknyatnya. Dalam hal ini, kemiskinan menjadi salah satu implikasi dari rendahnya pertumbuhan suatu negara. Meningkatnya angka kemiskinan suatu negara ternyata menimbulkan masalah baru, yaitu rendahnya mutu sumber daya manusia (SDM) dikarenakan banyak dari rakyatnya yang kekurangan gizi dan tidak dapat menikmati pendidikan yang layak.
dp � g : ��, �D, -autospace:ideograph-numeric ideograph-other'>3. TIK sebagai sumber bahan belajar· Ilmu berkembang dengan cepat
· Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
· Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
· Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
· Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama
4. TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran
· Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata
· Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar
· Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas dan mandiri
· Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
· Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga menentukan proses pemberian fasilitas
5. TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran
· Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap harinya
· Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan pengelolaan back office yang kuat
· Kualitas layanan pada pengeekan administrasi ditingkatkan secara bertahap
· Orang merupakan sumber daya yang bernilai
6. TIK sebagai sistem pendukung keputusan
· Tiap individu memiliki karakter dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
· Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu
· Profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.
Source : Kelompok 3
BERBAGAI USAHA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK PENDIDIKAN DI INDONESIA
PERANAN TIK DALAM PENDIDIKAN
1. TIK sebagai skill dan kompetensi
· Penggunaan TIK harus proporsional maksudnya TIK bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing.
2. TIK sebagai infratruktur pembelajaran
· Tersedianya bahan ajar dalam format digital
· The network is the school
· belajar dimana saja dan kapan saja
3. TIK sebagai sumber bahan belajar
· Ilmu berkembang dengan cepat
· Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
· Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
· Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
· Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama
4. TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran
· Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata
· Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar
· Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas dan mandiri
· Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
· Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga menentukan proses pemberian fasilitas
5. TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran
· Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap harinya
· Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan pengelolaan back office yang kuat
· Kualitas layanan pada pengeekan administrasi ditingkatkan secara bertahap
· Orang merupakan sumber daya yang bernilai
6. TIK sebagai sistem pendukung keputusan
· Tiap individu memiliki karakter dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
· Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu
· Profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.
Source : Kelompok 2
Langganan:
Postingan (Atom)